Minggu, 17 Januari 2010

PEMASARAN JABON

Pohon Jabon (Anthocepallus cadamba) merupakan jenis pohon cepat tumbuh yang saat ini sedang banyak dikembangkan. Sebut saja Jawa Barat, Jawa Timur, dan sebagian kecil Jawa Tengah sedang gencar memproduksi tanaman tersebut karena potensi yang begitu besar dari tanaman tersebut. namun beberapa daerah di Jawa Tengah masih enggan mencoba tanaman ini,seperti tegal, pekalongan, dan pemalang. beberapa daerah ini hanya ditemukan satu tempat persemaian yang menyediakan Jabon, itu pun merupakan perusahaan Negara atau PTPN di sekitar randu dongkal.

Sebagian besar petani masih merasa enggan menanam tanaman ini karena belum mengetahui perawatan dan pengelolaannya, serta yang paling penting pemasaran ketika tanaman tersebut siap panen.

Pemasaran memang terlihat sulit bagi beberapa petani yang belum mengetahui secara penuh tentang pohon ini.

Dari survey yang saya lakukan di beberapa kota dan desa di Jawa Tengah, selain bibit yang mahal, masalah pemasaran masih dianggap sesuatu yang paling penting yang menjadi alasan mengapa petani tidak menanam pohon Jabon.

oleh karena itu, kami mengevaluasi permasalahan tersebut dan menemukan beberapa pemecahan masalah terkait masalah tersebut. beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tempat Penampungan Kayu (TPK)

di Jawa Tengah, terdapat beberapa TPK resmi yang dikelola oleh Dept. Kehutanan yang telah siap menerima kayu Jabon yang memiliki kepemilikan yang benar. sebagai contoh TPK di daerah Pemalang dapat menjadi salah satu tempat pemasaran kayu-kayu tersebut, dan akan memberikan harga yang sesuai dengan yang berlaku di pasaran. untuk saat ini yaitu sekitar 900rb-1,2jt per m3.

2. Perusahaan Tripleks dan meubel

di Jawa, banyak tersebar perusahaan-perusahaan tripleks, kayu, dan meubel yang menampung penjualan kayu-kayu sengon, setelah kami survey, ada beberapa perusahaan yang sudah mau menampung penjualan kayu jabon, seperti perusahaan tripleks di Semarang, Cirebon,Sukabumi dan Cianjur.

3. Perusahaan kertas

Pemasaran kayu jabon memang dapat mencapai umur optimal 7-8 tahun, namun apabila anda membutuhkan uang dalam waktu dekat, pohon dengan umur 2-3 tahun pun dapat dipanen, pastinya dengan ukuran dan harga yang relatif jauh lebih kecil. cara ini sangat tidak dianjurkan oleh penulis, namun apabila dalam keadaan mendesak, anda dapat memasarkan pohon tersebut di beberapa perusahaan kertas. pastinya harga yang didapat jauh lebih kecil dari harga dengan umur optimal. namun dikembalikan kepada anda, anda yang menentukan kapan akan dipanen.


dengan beberapa solusi tersebut, kami harap anda mendapat gambaran yang lebih luas tentang jabon, terutama pemasaran. anda tidak perlu takut maupun ragu untuk menanam tanaman jabon karena sebagian besar perusahaan yang mengerti jabon akan siap dan bersedia untuk menampung kayu anda.


sekian dari kami, kami menerima saran dan kritik anda. tulisan ini hanya wacana dan informasi yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi anda.

terima kasih

Sabtu, 16 Januari 2010

Jabon (Antochepalus cadamba Miq.)

A. DESKRIPSI TENTANG JABON
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Suku : Rubiaceae
Marga : Anthocepalus
Jenis : Anthocepalus cadamba
Nama Inggris : Kadam
Nama Indonesia : Jabon
Nama Lokal : Jabon, Jabun, hanja, kelampean (Jawa); Galupai,
harapean, johan, kiuna, serebunaik (Kalimantan); bance,
pute, loeraa, pontua, sugemania, pekaung, toa (Sulawesi);
Gumpayan, kelapan, mugawe, sencari (NTB); aparabire,
masarambi (Papua)

Deskripsi
Habitus : Tinggi pohon dapat mencapai 45 m dengan panjang batang bebas
cabang 30 m, diameter sampai 160 cm. batang lurus dan silindris,
bertajuk tinggi dengan cabang mendatar, berbanir sampai
ketinggian 1,50 m. kulit luar berwarna kelabu coklat sampai
coklat, sedikit beralur dangkal.
Buah : Pohon jabon berbuah setiap tahun pada bulan Juni-Agustus.
Buahnya merupakan buah majemuk berbentuk bulat dan lunak,
mengandung biji yang sangat kecil. Jumlah biji kering udara 18-
26 juta butir/Kg. Jumlah buah 33 butir per kg atau 320 butir/
kaleng minyak tanah. Buah yang berukuran sedang dapat
menghasilkan sekitar 8.300 pohon. Biji yang telah dikeringkan
dan disimpan pada tempat yang tertutup rapat dalam ruang yang
sejuk dapat tahan selama 1 tahun.
Tempat tumbuh : Tumbuh pada tanah alluvial lembab di pinggir sungai dan di
daerah peralihan antara tanah rawa dan tanah kering yang kadang-
kadang digenangi air. Selain itu dapat juga tumbuh dengan baik
pada tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, tanah tuf halus
atau tanah lempung berbatu yang tidak sarang. Jenis ini
memerlukan iklim basah hingga kemarau kering di dalam hutan
gugur daun dengan tipe curah hujan AD, mulai dari dataran
rendah sampai ketinggian 1000 m dpl.
Ciri Umum
Warna : Kayu teras berwarna putih semu-semu kuning muda, lambat laun
menjadi kuning semu-semu gading, kayu gubal tidak dapat
dibedakan dari kayu teras
Tekstur : Tekstur kayu agak halus sampai agak kasar
Arah serat : Arah serat lurus, kadang-kadang agak berpadu
Kesan raba : Permukaan kayu licin atau agak licin
Kilap : Permukaan kayu jelas mengkilap atau agak mengkilap.
Kelas keras & Awet : Kelas keras II dan kelas awet V
Kegunaan : Dapat dibuat sebagai bahan bangunan non-konstruksi, mebel,
bahan plywood (kayu lapis)

Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) Merupakan salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl.
Saat ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis, karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Kemampuan tumbuhnya sepadan dengan sengon/albasia apabila mendapat perawatan yang optimal.
Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, KEUNGGULAN tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi, diantaranya adalah:
odiameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
oMasa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun
oBerbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
oTidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self pruning)
Tentang kualitas kayu :
Jabon merupakan tanaman kayu keras yang dapat tumbuh sangat cepat. Lingkar batangnya pada usia 6 (enam) tahun bisa mencapai di atas 40-50 cm, batangnya bebas cabang sampai 60%,warna kayunya kuning terang sampai putih, dan kayunya tidak bobok oleh serangga, karena itulah kayu jabon sangat mungkin dimanfaatkan oleh Industri kayu.
Kelas kayu :
Kelas keras III, kelas awet V.

Hasil kayu :
Dapat dibuat sebagai bahan bangunan non-konstruksi (tidak cocok untuk bahan bangunan kontruksi), mebeler/furniture, bahan plywood (kayu lapis), batang korek api, potlot, finir, alas sepatu, papan, peti, tripleks, bisa juga buat bahan kertas kelas sedang, dan lainnya. Kayunya juga gampang dikeringkan, Permukaannya halus, kayunya gampang dipaku,di bor dan di lem, susutnya juga rendah.

Data Pertumbuhan & Panen:
Mencapai usia optimal panen pada usia 10-15 th. Usia 6-7 th sudah dapat dipanen. Pertumbuhan diameter pohon antara 5-10 cm/th.

Jabon dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada :
Ketinggian : 10-2000m dpl
Curah hujan : 1250-3000m/th
Perkiraan suhu :100 C – 400 C
Kondisi tanah (PH) :4,5 – 7,5.
Pertumbuhan
Pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia), Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang kini banyak menyerang sengon.
Pertumbuhan pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya :
1.Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10cm/thn
2.Tinggi batang pada usia 12 tahun dapat mencapai 20 meter, sehingga pada usia 6-8 tahun sudah dapat dipanen.

Batang
Ciri dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah serta tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri.
Penanaman Dan Perawatan
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya. Dapat pula dilakukan tumpang sari dengan beberapa tanaman, terutama tanaman yang menunjang kesuburan pohon jabon itu sendiri. Jabon tidak menuntut persyaratan tumbuh yang tinggi, namun untuk investasi sebaiknya dilakukan pada tanah yang subur dan drainase baik. Jarak tanam 3 x 2 m atau 5 x 5 m tergantung tujuan penanaman, murni atau tumpangsari. Lubang tanam 30 x 30 x 30 cm atau 40 x 40 x 40 cm tergantung kondisi tanah. Kompos 0 – 5 kg dicampurkan dengan tanah galian lubang tanam kemudian digunakan untuk menimbun lubang setelah penanaman. Pupuk dasar NPK 0 – 100 g per lubang tanam dilakukan pada musim hujan (Desember – Januari)

Pemasaran
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah, mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami kesulitan.

Nilai Ekonomi
Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar.
Asumsi Biaya Budidaya Jabon per 1 Hektar dengan jarak tanam (4x4)m Rp. 20 jutaan
Asumsi Penghasilan Penjualan Kayu Jabon Per Ha

1 HA 625 Pohon dengan Masa Panen 5-6 Thn
Dia.50 CM ,Tinggi 13 meter ---- Volume : 2,56 m3 x 625 pohon = 1600 m3
Menghasilkan kayu lebih kurang 1600 m3
Prediksi Harga 1,2 juta x 1600 m3
Maka diperoleh Hasil Rp. 1.920.000.000,- /Ha

INFORMASI
Harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 :
1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000
Harga ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan / permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya, sedangkan persediaan kayu jabon semakin lama semakin terbatas.


CP. Idham Fahmi (Kehutanan IPB)
085691701519